Cahpati.id -- Selamat malam rekan-rekan sekalian. Malam ini Saya ingin membahas mengenai masalah rejeki. Sedikit saja, sebab untuk uraian panjang memerlukan waktu dan konsentrasi yang lebih. Sebagian orang mungkin tidak percaya bahwa Tuhan telah membagi rejeki-Nya kepada seluruh makhluknya dengan adil. Tak jarang mereka berkeluh kesah mengapa dengan usaha yang telah dilakukannya selama ini tidak jua mengantarkan dirinya menjadi seorang pribadi yang kaya raya. Jangan salah, menurut mereka masalah rejeki berari masalah uang dan masalah uang berarti masalah perut. Tidak sedikit orang yang stress gara-gara masalah perut.
Nah, sementara sebagian dari rekan kita yang lain mungkin ada yang berpendapat bahwa mengais rejeki sekuat atau selemah apapun tidak akan pernah mengubah jatah takdir rejeki dari Tuhan. Sehingga mereka bekerja dengan sangat pasrah (baca:malas) sebab menurut mereka usaha seperti apapun bentuknya tidak membuat mereka menjadi kaya atau miskin. Sudah takdir sih…begitu katanya.
Anda termasuk yang mana? Kelompok yang pertama atau kedua?
Keduanya salah. Tuhan memang ada dan telah mengatur jatah rejeki manusia. Akan tetapi perhatikanlah titah Tuhan,"Bekerjalah dan bertawakallah!" jauh sebelum manusia disuruh tawakkal yang berarti menyerahkan segala urusan kepad Tuhan, manusia telah diperintahkan untuk bekerja. Kondisi ini berate manusia tidak boleh hanya bertumpu dan sombong dengan usahanya sendiri untuk memperoleh rejeki. Sebab ada peran Tuhan dalam setiap rejeki yang datang padanya. Sebaliknya, manusia juga tidak perlu malas untuk bekerja dan berusaha dengan alas an jatah rejekinya sudah dibagi oleh Tuhan sejak sebelum dirinya dilahirkan.
Jangan takut tidak mendapatkan rejeki. Akan tetapi juga jangan hanya mengandalkan diri sendiri saja. Libatkanlah Tuhan sebelum, saat, dan sesudah berusaha niscaya kita akan mendapatkan rencana, proses, dan hasil yang terbaik menurut kehendak-Nya.
Sekian dan terima kasih.
penulis: Zali Zauhari
baca juga tulisan-tulisan beliau di sini!