Cahpati.id -- Perempuan, yang begitu banyak pengennya. Apalagi, yang lebih main perasaan dibanding logika. Saat pengen sesuatu, pokoknya ambil. Tanpa pikir panjang, butuh engga, cukup engga, ada kebutuhan lain yang lebih penting engga.
Cuman lihat yang lucu-lucu aja kebawa mimpi. Cuman denger temen habis beli ini itu, ikutan beli. Cuman karena keinginan, kemupengan, gaya hidup, suka lupa ada hal-hal yang lebih penting.
Dalam skala kuadran kepentingan ada hal-hal yang terdiri dari ;
1. Penting, mendesak
2. Penting, tidak mendesak
3. Tidak penting, mendesak
4. Tidak penting, tidak mendesak
Nah, soal yang unyu-unyu ini seringkali masuk ke zona tidak penting, tidak mendesak. Tapi sering jadi godaan yang bikin shock jika tiba-tiba besar pasak daripada tiang.
Maka buat wanita dalam rentang usia berapa pun (karena biasanya laki-laki pada akhirnya mempercayakan urusan anggaran ke perempuan), musti pinter-pinter membagi pos-pos finansial.
Skala kepentingan harus dipegang erat-erat. Gamis, sudah cukup? Atau sekedar numpuk di lemari? Jajan anak bukan setiap anak minta selalu dikasih, pertimbangan kecukupan gizi. Pos investasi/ tabungan. Pos shadaqah.
Tentu, dalam prioritas pertama justru membayar hutang. Betapa, umumnya justru, yang penting kebutuhan harian terpenuhi baru membayar hutang jika lebih. Padahal, saat ada hak orang lain tak terpenuhi, bisa jadi menghambat rizki.
Maka qanaah bukan soal pelit, bukan pula tampil kumal. Qanaah adalah ekspresi kecukupan. Tak berlebihan dalam menuruti gaya hidup dan keinginan.
Apalagi jika punya mimpi-mimpi yang membutuhkan kecukupan maaliyah/ finansial. Patutnya menahan diri dari sekedar keinginan-keinginan sesaat yang menggoda.
Viral bukan, tentang recehan yang bisa menghantarkan haji. 2 hal menarik dari contoh ini ; tentang azzam dan tentang yang sedikit menjadi bukit. Segala mimpi-mimpi besar itu bisa berawal dari recehan.
Yah, recehan. Bisa jadi, recehan yang kita infaqkan pun, bisa mengantarkan kita pada mimpi-mimpi besar. Mimpi apapun itu, rumah, kendaraan, haji..apalagi soal ridha dan jannahNya.
penulis : Fiy Nur Islami
IG : fiy.nurislami
FB : fiy.nurislami