Jangan Mengharap Pertolongan Allah

Oktober 21, 2017


www.Cahpati.id -- Satu ketika ada seorang yang datang menangis pada saya. Mencurahkan segenap beban di jiwa. Selalu saya katakan, ujian sesuai dengan titik terlemah kita. Hal yang tampak ringan bagi orang lain, bisa jadi hal berat bagi yang lain. Di sisi lain, masalah atau ujian bisa jadi adalah pembuktian komitmen atas apa yang telah diucapkan. Saat terbentur masalah, masihkah menggenggam sabdaNya?

Janji Allah pasti ; barang siapa menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongnya. (QS 7 : 7)

Lantas, bagaimana kita mengharap Allah akan menolong kita, jika kita tak memenuhi prasyarat pertama ; tansurullah ; menolong (agama) Allah.

Di hadits lain disebutkan, kenalilah (ingatlah) Allah di waktu lapang, maka Allah akan mengingatimu di waktu sempit. (HR. Hakim)

Lantas, bagaimana mengharap Allah mengingat di waktu sempit, jika saat diberi kelapangan merasa semua karena upaya diri. Jika saat lapang justru bersenang-senang, lupa pada yang memberi kesenangan.

Barangkali perlu kita ingat, bahwa kelapangan tak melulu karena cinta. Bisa jadi, kesenangan justru istidraj yang membuat makin terlena. Maka jikalah kesenangan yang didapat hadir tanpa diiringi ketaatan, ada baiknya mengambil cermin. Bisa jadi hal tersebut merupakan ujian bentuk lain. Kesenangan yang menipu. Kesenangan yang makin menjerumuskan. 

Maka, masihkah mengharap pertolongan Allah? 

Tanyakan kembali pada shalatmu, masihkah tegak pada waktunya. Masihkah tersempurna dengan khusyu' memujaNya. 

Tanyakan pada tilawahmu, masihkan ringan di sela aktivitas dunia. Tanyakan pada aktivitas dakwahmu, masihkah waktumu penuh dengan persoalan ummat yang terselesaikan oleh kelelahanmu. Ataukah kita sibuk mengkhawatirkan dunia yang tak ada habisnya. Tanyakan pada hatimu, terisi khauf akan ibadah yang tak diterima, ataukah mengkhawatirkan pada penilaian manusia.

Sedang, kepada siapa lagi sesungguhnya kita mohon pertolongan. Kecuali padaNya yang tak pernah alpa. Dia yang selalu ada, bahkan saat tak ada sesiapa. Dia yang mendatangi lebih cepat, saat kita berjalan mendekat. (HR. Shahihain)

Maka, tak inginkah pertolongan Allah tiba?

Alaa inna nasrullahi qariib..
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu teramat dekat. 
Bagi orang-orang yang bersegera menyambut seruanNya.

Andakah?
Sayakah?

penulis : Fiy Nur Islami
IG         : fiy.nurislami
FB        : fiy.nurislami


Qanaah, Tak Sekedar Sederhana

Oktober 21, 2017


Cahpati.id --  Perempuan, yang begitu banyak pengennya. Apalagi, yang lebih main perasaan dibanding logika. Saat pengen sesuatu, pokoknya ambil. Tanpa pikir panjang, butuh engga, cukup engga, ada kebutuhan lain yang lebih penting engga.

Cuman lihat yang lucu-lucu aja kebawa mimpi. Cuman denger temen habis beli ini itu, ikutan beli. Cuman karena keinginan, kemupengan, gaya hidup, suka lupa ada hal-hal yang lebih penting.

Dalam skala kuadran kepentingan ada hal-hal yang terdiri dari ;
1. Penting, mendesak
2. Penting, tidak mendesak
3. Tidak penting, mendesak
4. Tidak penting, tidak mendesak

Nah, soal yang unyu-unyu ini seringkali masuk ke zona tidak penting, tidak mendesak. Tapi sering jadi godaan yang bikin shock jika tiba-tiba besar pasak daripada tiang.

Maka buat wanita dalam rentang usia berapa pun (karena biasanya laki-laki pada akhirnya mempercayakan urusan anggaran ke perempuan), musti pinter-pinter membagi pos-pos finansial.

Skala kepentingan harus dipegang erat-erat. Gamis, sudah cukup? Atau sekedar numpuk di lemari? Jajan anak bukan setiap anak minta selalu dikasih, pertimbangan kecukupan gizi. Pos investasi/ tabungan. Pos shadaqah.

Tentu, dalam prioritas pertama justru membayar hutang. Betapa, umumnya justru, yang penting kebutuhan harian terpenuhi baru membayar hutang jika lebih. Padahal, saat ada hak orang lain tak terpenuhi, bisa jadi menghambat rizki.

Maka qanaah bukan soal pelit, bukan pula tampil kumal. Qanaah adalah ekspresi kecukupan. Tak berlebihan dalam menuruti gaya hidup dan keinginan.

Apalagi jika punya mimpi-mimpi yang membutuhkan kecukupan maaliyah/ finansial. Patutnya menahan diri dari sekedar keinginan-keinginan sesaat yang menggoda.

Viral bukan, tentang recehan yang bisa menghantarkan haji. 2 hal menarik dari contoh ini ; tentang azzam dan tentang yang sedikit menjadi bukit. Segala mimpi-mimpi besar itu bisa berawal dari recehan.

Yah, recehan. Bisa jadi, recehan yang kita infaqkan pun, bisa mengantarkan kita pada mimpi-mimpi besar. Mimpi apapun itu, rumah, kendaraan, haji..apalagi soal ridha dan jannahNya.

penulis : Fiy Nur Islami
IG         : fiy.nurislami
FB        : fiy.nurislami


Cara Menumbuhkan Minat Baca

Oktober 20, 2017


Cahpati.id -- Lur Sedulur, ada pepatah bijak yang mengatakan Buku adalah Jendela Dunia yang maknanya kurang lebih adalah dengan membaca kita akan tahu lebih banyak tentang berbagai macam hal. Kalau dalam konteks kekinian ya tidak harus buku fisik atau cetak tetapi bisa juga buku digital atau E-Book, intinya membaca.

Kita juga mengenal istilah kutu buku, istilah untuk mereka yang suka membaca buku. Bagi sebagain orang membaca itu sangat menyenangkan dan sebagian berkata sebaliknya. Lalu muncul sebuah pertanyaan tentang membaca ini, bagaimana caranya menumbuhkan Minat Baca Buku? tema ini yang akan redaksi bahas kali ini.

Tetapi sebelum penulis berbagi tips untuk cara menumbuhkan minat baca, ada yang ingin penulis luruskan. Kalau yang dimaksud meningkatkan minat baca adalah banyaknya buku dan seringnya buku yang dibaca maka solusi yang muncul seputar membuat target buku, mengalokasikan waktu membaca dan lain-lain. Tidak sepenuhnya salah tetapi kurang tepat untuk menjawab hal mendasar dari pertanyaan bagaimana cara menubuhkan minat baca. Ada kata yang perlu digaris bawahi yaitu Minat.

Menurut penulis solusi paling mendasar dari pertanyaan di atas adalah, kamu harus menemukan Minat-mu terhadap sesuatu dahulu. Kenapa minat atau ketertarikan atau bahasa kerenya passion? karena dari situ akan tumbuh rasa penasaran dan ingin tahu untuk mengulik, menggali tentang hal yang kamu minati.

Temukan Minatmu 
Contoh, ketika penulis sedang tertarik dan penasaran bagaimana membuat sebuah Blog, dengan sendirinya saya akan mencari tahu informasi tentang cara membuat blog dari Artikel di internet dan buku. Tidak cukup di situ selanjutnya setelah bisa membuat blog ingin tahu lagi bagaimana cara agar bisa menulis artikel yang baik untuk blog, cara agar tulisan banyak dibaca, cara agar blog bisa menghasilkan uang dan lain-lain. 

Dan untuk mencari jawabanya atas pertanyaan-pertanyaan dan keinginantahuan itu secara alami membuat saya jadi membaca buku. Dengan demikian minat baca saya naik yang juga berarti jumlah buku yang saya baca jadi lebih banyak dan lebih sering.

Ketika merasa ingin tahu dan belajar sesuatu yang lain, misal tentang dunia desain grafis maka hal yang sama akan saya lakukan. 

Point penting, kita harus mengubah cara memperlakukan buku, dari sebuah benda menjadi buku adalah sebagai jawaban dari banyak pertanyaan dalam kepala kita. Termasuk perpustakaan dari sebuah tempat membaca buku menjadi tempat untuk mencari tahu, mencari informasi tentang sesuatu.

Maka seharusnya judul di atas diganti, Bagaimana Cara Menemukan Minat? ha ha akan kita bahas dikesempatan berikutnya. Oke lur demikian artikel singkat kali ini tentang buku, minat dan membaca. Sudah menemukan minatmu? dan sudah tahu buku apa saja yang ingin dibaca? share di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat dan salam sego gandhul.

penulis: Nandar
foto      : Google

5 Tips Mengatur Keuangan untuk Pelajar

Oktober 19, 2017


Cahpati.id -- Lur sedulur, bicara uang orang bilang sebanyak apapun tetap akan kurang. Banyak kurang apalagi sedikit, oleh karena itu ketika memegang uang harus di atur harus di manaj bahasa kerenya.

Siapa saja yang wajib mengatur keuangan? Bendahara! yak tul. Tetapi gak juga, ibu rumah tangga, kamu yang sudah bekerja, bahkan kamu yang masih pelajar juga harus sudah belajar mengatur keuangan walau uang yang kamu dapatkan masih dari orang tua. Atau ada diantara pembaca yang sekolah sambil bekerja? wah salut, harus diatur keuangannya.

Orang tua berbeda dalam hal memberi uang kepada anaknya selama masih menjadi pelajar, ada yang memberikan harian sesuai kebutuhan ada pula yang diberikan mingguan atau bulanan.

Untuk yang uang sakunya diberikan mingguan atau bulanan, redaksi punya tips bagaimana baiknya mengatur keuangan agar tidak tergoda untuk menyalahgunakannya untuk hal-hal yang di luar kebutuhan sekolah.

1. Alokasikan  Terlebih Dahulu Uang Sekolah
Misalnya untuk SPP, beli Buku atau iuran lain. Agar lebih mudah penulis sarankan menggunakan amplop dengan tulisan masing-masing kebutuhan. Yang urgent-urgent ini harus segera diamankan dan dibayarkan untuk menghindari digunakan untuk kebutuhan lain. 

2. Alokasikan  untuk Kebutuhan Hidup
Berikutnya prioritas ke dua adalah kebutuhan hidup, misalnya Kos, Makan, Transportasi dan komunikasi. Beli paket data dan pulsa sesuai kebutuhan serta gunakan sesuai kebutuhan. Harus prihatin ya namanya juga sedang menuntut ilmu, bantu orang tua agar tidak terbebani berlebihan.

3. Alokasikan  untuk Cadangan
Ada baiknya sisihkan sebagian sebagai dana cadangan atau tabungan, jadi kalau sewaktu-waktu ada kebutuhan tak terduga tidak perlu meminta kepada orang tua selama bisa dipenuhi dari tabungan itu. 

4. Alokasikan untuk Sedekah
Walau nominalnya kecil, mengalokasikan uang saku untuk kegiatan sosial atau amal akan menjadi sarana latihan kepedulian dan kepekaan terhadap sesama. Manfaat kebiasaan ini akan kamu rasakan kelak ketika sudah bekerja dan berpenghasilan, bagaimanapun membantu sesama itu mulia.

5. Alokasikan untuk Main dengan Teman
Setelah semua yang penting dan prioritas sudah dialokasikan dan ternyata masih sisa, bolehkan digunkan untuk main bersama teman, misal kumpul dan makan atau jalan-jalan. Tapi ingat ini ada di urutan terkahir setelah yang penting-penting dahulu.

Nah itu dia lur, 5 tips mengatur keuangan buat kamu yang mash pelajar. Kalau kamu bagaimana caramu mengatur keuangan? share di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat, sampai jumpa salam sego gandhul.

penulis: Nandar
foto     :  klikkabar.com

Lur, Ini Dia Manfaat Ikut Ekstrakurikuler di Sekolah

Oktober 19, 2017


Cahpati.id -- Lur sedulurku yang masih pelajar, baik yang masih duduk di bangku SD, SMP atau SMA sederajat. Masa sekolah adalah salah satu masa yang paling indah. Usia ini kita diberikan kesempatan belajar dan menuntut ilmu untuk menambah wawasan dan kecerdasan untuk bekal masa depan.

Tetapi dalam hidup kelak lur, kecerdasan akademik dan wawasan belumlah cukup sebagai bekal. Istilah kerenya selain hard skill yang dipelajari di dalam kelas, kamu butuh yang namanya soft skill atau keterampilan hidup yang tidak diajarkan di dalam buku pelajaran.

Dari mana keterampilan-keterampilan itu bisa dipelajari ketika masa sekolah dan apa saja yang bisa dipelajari? kali ini redaksi hadirkan artikelnya untuk kamu, kamu...iya kamu.

Sarana belajar itu adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang namanya Ektrakurikuler, kegiatan ini resmi mendapat ijin dari sekolah jadi buat kamu dan orang tua tenang saja. Ada guru sebagai pembina yang memastikan kegiatan berjalan aman. Apa saja ekstrakurikuler yang bisa kamu ikuti dan skill apa yang bisa kamu dapatkan? yuk simak sidji-sidji.

1. Osis dan Pramuka
Dalam ektrakurikuler ini kamu akan belajar tentang berorganiasasi, bagaimana mengelola organisasi belajar leadershi atau kepemimpinan bukan hanya menjadi pemimpin tetapi juga anggota yang baik dan bisa dipimpin. 

Dengan aneka bidang di dalamnya kalian akan belajar iniatur sebuah negara bahkan, layaknya menteri dengan tugas masing-masing.

Khusus pramuka, kamu bisa belajar tentang solidaritas, kekeluargaan dan cinta terhadap alam.

2. Ekstra Kesenian
Setiap sekolah biasanya berbeda, banyak kesenian misalnya drama, tari, seni rupa, dan musik. Selain mengasah keterampilan dalam berkesenian kamu juga akan dapat kesempatan untuk mengasilkan karya seni dan tentu saja kesepatan mempertunjukan kemapuan dan karya seni itu kepada masyarakat. Bahkan ada beragam lomba yang bisa kamu ikuti yang kalau beruntung bisa jadi juara akan menjadi kebanggaan sebagai sebuah prestasi.

3. Ekstra Olahraga
Yang suka olahraga ini dia tempatnya. Selain menyalurkan hobi kau akan mendapat pelatihan yang akan meningkatkan kemampuan. Apalagi kalau bisa ikut kompetisi dan juara. Prestasi ini bisa jadi batu loncatan untuk naik ke jenjang yang lebih serius dalam karir olahragamu bahkan bisa jadi bekal masuk perguruan Tinggi Favoritmu melaluijalur prestasi olahraga. Mantab kan?

4. Ekstra Jurnalistik
Kalau zaman penulis di SMA dulu namanya ekstra Mading. Layaknya sebuah organisasi Pers/media intra sekolah. Kamu bisa belajar jadi wartawan, mengasah kemampuan menulis dan meraskan bagaimana aktivitas sebuah media. Setia pekan atau bulan menghadirkan liputan atau tulisan bahkan buletin atau koran sekolah. DI era digiital dan banyaknya media online seperti sekarang harsunya ekstra Jurnalistik atau mading bisa semakin eksis kali ya. 

Tertarik belajar banyak? bisa sharing dengan redaksi Cahpati.id undang saja kami ke sekolah kamu. dengan senang hati akan datang untuk berbagi pengalaman.

5. Ekstra KSR
Penulis dulu juga aktif di KSR selain di ekstra seni rupa. DI KSR kamu akan belajar jadi relawan, belajar tentang kesehatan, penanganan pada keluhan kesehatan dan lain-lain. Salah satu yang dikangenin ikut ekstra KSR adalah kalau upcara bendera gak harus berdiri tegak layaknya siswa lain, tapi bisa muter-muter karena harus standby kalau ada yang sakit he he. Masa depan? di perguraun tinggi nanti kamu bisa melanjutkan aktif di KSR tingkat mahasiswa atau jadi relawan di PMI.

6. Ekstra Pecinta Alam
Menjadi sahabat bumi, begitu kira-kira hal menyenangkan pasti bisa camping, naik gunung atau kegiatan di alam yang lain. Tetapi esensi ikut ekstra ini sebenarnya adlah belajar mencintai alam, melakukan kegiatan merawat alam dan mengajak masyarakat menjaga dan mencintai alam. Mulia sekali.

7. Ekstra Rohis
Biasa dikenal dengan Rohis atau Rohiniawan Islam, tetapi ada juga ekstra untuk teman-teman agama lain. Kalau yang penulis pernah ikuti yaitu Rohis manfaat yang bisa dambil adlah kesempatan belajar lebih mendalam tentang agama islam, ada kegiatan mentoring setiap pekan, ada kajian tentang tema-teman tertentu dan ada kegaiatan=kegatan besar seperti peringatan hari besar islam atau pesantren kilat saat Ramadhan. 

Kewajiban belajar agama tidak hanya di sekolah, tetapi melalui ekstra Rohis kamu bisa belajar banyak dan belajar jadi lebih sholih dan sholehah.

Nah itu dia lur 7 kegiatan ekstra kurikuler yang bisa kamu ikuti di sekolah beserta manfaatnya. Kalau di sekolahmu ada ekstra apa saja? jangan lupa share ke kami melalui komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa salam sego gandhul.

penulis: Nandar
foto     : http://aceh.tribunnews.com

Semarak Hari Santri Nasional 2017 Kota Juwana dan Sekitarnya

Oktober 19, 2017

*Punya info terkait Agenda & Event di Kota Pati? 
sampaikan ke redaksi melalui SMS & Email.

Desa Santri dan Markas Pertempuran Muria

Oktober 18, 2017


Cahpati.id -- Mbah Salim, wajahnya keriput, usianya lebih dari satu abad. Namun, ingatannya masih tajam tentang pertempuran itu. Perjuangan melawan Belanda di bumi Muria. Dulur, yuk kita menikmati cerita Mbah Salim.

Desa Bageng yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Selain terkenal dengan jeruk Pamelonya, juga terkenal dengan santrinya. Warganya yang agamis, kehidupan yang harmonis serta alamnya yang asri cocok untuk menjadi target mencari pasangan idaman. Ehh.... Hehehe... Maaf ngelantur dulur.

Kawasan Muria merupakan salah satu titik pertempuran melawan Belanda. Perang di kawasan Muria antara prajurit Indonesia melawan Belanda berlangsung selama bertahun-tahun. Ditandai agresi militer pertama pada 21 Juli 1947, Belanda melakukan serangan besar-besaran dari laut, darat, dan udara. Peperangan membuat situasi pemerintahan sipil berjalan tidak normal. Pada 22 Desember 1948 atas perintah Markas Besar Komando Djawa dibentuklah pemerintahan militer untuk seluruh wilayah Jawa.

“Kui lo Le. Omah kui. Yen bengi tentara podo ngumpul, podo rapat. Yen wis bar rapat terus nyerbu Belanda. Yen awan tentara podo ndelik nang alas. Ngko yen bengi ngumpul meneh terus nyerbu.” Mbah Salim bercerita sambil menunjuk rumahnya.

Ini adalah salah satu strategi tentara kita yang sangat ditakuti Belanda, perang gerilya. Sebelum gerilya mereka rapat, mengatur strategi, menentukan target penyerangan. Satu persatu tentara Belanda ditumpas, kemudian senjata dilucuti. Mereka bergerak dalam senyap, mengendap endap, kemudian menyergap Belanda. Dengan satu gerakan leher tentara Belanda dipatahkan, senjata dilucuti, dikumpulkan untuk menghimpun kekuatan dan amunisi. Ini bukan berarti Tentara kita licik. Namun inilah strategi, dengan keterbatasan mereka tak menyerah. Merekalah Tentara yang sejatinya hanyalah santri yang dilatih. Dan berjuang dengan “Bismillah”.

Di kawasan Muria yang meliputi Kudus, Jepara, dan Pati dibentuk Komando Daerah Muria. Markasnya berada di Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Pati. Di sini pemerintahan militer untuk kawasan Muria bermarkas dengan Kapten Ali Machmoedi sebagai komandannya.

Beberapa kali Ali Machmoedi dan pasukannya melakukan serangan dan penghadangan tentara Belanda hingga akhirnya saat bertempur di Desa Bergad, Pati, Ali Machmoedi tertembak dan gugur. Sejak saat itu Komando Daerah Muria dipimpin oleh Mayor Kusmanto dan memindahkan markasnya ke Desa Glagah Kulon, Kecamatan Dawe, Kudus. Mayor Kusmanto mempunyai pasukan elite yang bernama pasukan Macan Putih. Nama ini diambil dari mitos seekor macan sakti yang ada di sekitar markas.

Eksistensi Komando Daerah Muria berakhir setelah peristiwa Konferensi Meja Bundar (KMB). Kita tahu lewat KMB ini Belanda mengakui secara de facto dan de jure kemerdekaan Indonesia. Dan pemerintahan sipil kembali berjalan normal seperti sedia kala.

“Le, Deso Bageng iki dadi markas Tentara. Para Kiai ngumpul lan dedungo, poro tentara jaluk restu maring poro Kiai. Londo wis ntek akale. Deso Bageng arep di bom motor mabur. Motor mabur wis podo sliweran nang duwur. Si mbok ndelik nang ngisor amben. Poro Kiai namung dedungo, namun ngarep welase Allah. Alhamdulillah, kersane Allah. Bom ora iso mbledos nang tanah Bageng. Allah isih welas, alhamdulillah. Deso Bageng selamet. Londo ntek akale, bali nang negarane.” Mbah Salim mengakhiri ceritanya.

-BERSAMBUNG-

penulis: Puji
editor   : Nandar
gambar: Screenshoot film Sang Kiayi
desain  : Nandar